Minggu, 03 Maret 2024

Tips Kegiatan Ramadan Versi Keluarga Banyak Anak

 Allamumma baariklana fii rajab wa sya'ban, wa baalighna ramadan.

Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban dan sampaikanlah kami di bulan Ramadan.

Insyaallah dalam beberapa hari lagi, kita akan bertemu dengan bulan Ramadan. Satu bulan yang sangat istimewa dalam penanggalan tahun hijriah. Karena hadirnya hanya sekali dalam setahun, tentu kita berharap bisa melakukan ibadah terbaik.


Ada dua alasan mengapa seorang muslim harus berupaya maksimal mengisi hari-hari di bulan Ramadan dengan kebaikan.

Pertama, Ramadan bulan berkah penuh ampunan dan kasih sayang Allah swt yang ditandai dengan  perintah berpuasa dan awal diturunkannya Al-Qur'an.

Dalam QS Al Baqarah ayat 185 Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah,"

Kedua, tidak ada yang bisa menjamin seseorang dapat bertemu di bulan Ramadan. Usia manusia adalah rahasia Allah. Jika kesempatan bertemu bulan istimewa ini tidak dimanfaatkan secara baik, maka tentu akan mengalami kerugian.

Terjemah QS Faatir ayat 11, "Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah."

Salah satu cara agar hari-hari di bulan Ramadan dapat dimaksimalkan dengan kegiatan ibadah, maka harus ada perencanaan.

Eemm... kalau untuk merencanakan kegiatan bagi diri sendiri, mungkin tidak terlalu repot. Tapi bagaimana dengan keluarga dengan jumlah anaka banyak dengan usia yang berbeda-beda. 

Nah seperti di keluarga kami. Ada 2 anak usia SD, 2 anak usia PAUD dan 2 anak Batita plus kedua orang tua. 

Ramadan bersama anak-anak


Berikut tips kegiatan ramadan versi keluarga banyak anak

1. Petakan rentang usia dan kemampuan anak 

Semakin jauh rentang usia, akan semakin beda kemampuan dan kebutuhan anak. Kakak  usia SD sudah bisa diajak tilawah Qur'an bersama. Sementara anak usia batita mungkin hanya beberapa menit bisa ikut mendengar bacaan Qur'an.

Dengan pemetaan rentang usia akan bisa dikelompokkan mana anak yang bisa direncanakan berkegiatan sama, mana kegiatan yang hanya untuk si adik, atau mana kegiatan yang bisa diikuti semua anggota keluarga.

2. Sesuaikan dengan jadwal sekolah

Untuk anak yang sudah memiliki jadwal di luar seperti sekolah, mengaji, atau ekskul dan lainnya perlu disesuiakan jadwal lagi. Biasanya dari pihak sekolah ada kebijakan khusus terkait jam pelajaran selama ramadan. Orang tua bisa minta informasi dari guru kelasnya jika belum mendapat info dari sekolah secara resmi. 

Karena kodisi anak berpuasa (meski dalam tahap belajar) pastikan anak mendapat waktu istirahat yang cukup. Jangan sampai anak kelelahan atau kehausan akibat aktifitas fisik yang tidak berhenti. 

Pesantren ramadan

3. Ada target ibadah masing-masing anak

Target ibadah memang perlu. Tapi membangun kesadaran ibadah pada diri anak jauh lebih penting. Maka harus ada komunikasi yang intens antara orang tua dan anak terkait alasan ia harus memperbanyak ibadah di bulan ramadan.

Target ibadah juga harus menyesuikan kondisi anak. Refesensinya adalah catatan ibadahnya di tahun sebelumnya. 

Misal si kakak usia 10 tahun. Ramadan tahun lalu sudah bisa menyelesaikan bacaan Al-Qur'an (khatam) selama Ramadan. Tahun ini targetnya bisa dinaikkan misalnya dengan satu kali khatam ditambah tiga juz.

Adiknya yang usia 8 tahun, ramadan tahun lalu selesai tilawahnya 20 juz. Tahun ini dimotivasi agar bisa meningkat dengan menyelesaikan tilawah 25 juz. Dan seterusnya.

Artinya penting juga bagi orang tua memiliki catatan ibadah anak. Ini bisa dibuat sendiri baik secara manual atau memakai aplikasi. Bisa juga mengikuti berbagai komunitas yang menyiapkan printable workshet selama ramadan. 

4. Membuat jadwal kegiatan

Setelah melakukan perencanaan kegiatan sesuai usia dan berdasarkan target ibadah, mulai susun jadwal kegiatan perhari. Dimulai dari sahur, hingga ditutup dengan sholat malam atau aktifitas ringan menjelang tidur. 

Untuk kegiatan perpekan bisa juga dimasukkan agenda luar seperti anak ikut pesantren ramadan atau kegiatan serupa lainnya.

5. Boleh memberi hadiah

Hadiah sebagai apresiasi perjuangan kesabaran anak dalam menjalani 'training' selama bulan Ramadan. Apresiasi sebisa mungkin hal yang bermanfaat dan anak merasakan kegembiraan atas hadiah tersebut. Tetapi tidak juga membebani orang tua.

Kalau di keluarga saya, list hadiah yang paling diinginkan belanja buku, makan-makan dan perjalanan ke suatu tempat. 

Baik, itu lima tips untuk membuat jadwal kegiatan untuk keluarga yang memiliki anak banyak. Semoga Ramadan kali ini semakin mengokokan tauhid anak-anak kita, semakin menjadikan mereka ahli ibadah, aamiin.


 


Share:

1 komentar:

  1. MasyaAllah bunda, itu kembar bun? Aq salfok sama foto diawal. Luar biasa mendampingi nya

    BalasHapus

RUMAH BACA AL-GHAZI

RUMAH BACA AL-GHAZI