Coba perhatikan dengan seksama pasangan anda sekarang. Apakah
dia masih sama seperti saat duduk di pelaminan dalam resepsi pernikahan sekian
tahun lalu? Orangnya masih sama, tidak berbeda. Namun, pasti anda ada
(atau banyak) perubahan dalam diri suami atau istri anda.
Bukan hanya perubahan
fisik tetapi juga pikiran, kepribadian, perasaan, keinginan, harapan juga
permasalahan. Karena setiap kita berkembang dan berubah sejalan dengan beragam
peristiwa yang dialami.
Untuk pertama kalinya, suami membelikan hadiah bunga untuk
istri tercinta. Namun setelah diberikan reaksi istri datar saja. Sama sekali
tidak ada kebahagiaan seperti dugaan suami.
Beberapa hari kemudian sang suami
bertanya, “sepertinya engkau tidak suka?”
“Bukan tidak suka, namun sayang jika uang hanya dibelikan
bunga yang dalam waktu lima hari sudah layu. Akan lebih bermanfaat jika
dibelikan perlengkapan rumah tangga,” jawab si istri.
Bahkan untuk hal kecil sekalipun, pasangan harus tahu apa
yang lebih diinginkan pendampingnya. Interaksi suami-istri akan terganggu ketika keduanya
tidak saling mengenali. Proses mengenal tidak berhenti pada tahap awal
pernikahan. Namun berlanjut terus hingga akhir hayat. Keinginan suami yang dulu
belum tentu sama dengan keinginannya sekarang. Harapan sang istri saat ini
boleh jadi berbeda dengan harapannya setahun lalu.
Begitulah dalam berumah
tangga, butuh komunikasi setiap saat, memastikan bahwa suami-istri menjadi
orang yang paling tahu perkembangan pasangannya. Dari kepahaman itulah, visi berkeluarga akan semakin mudah
terwujud.
Tidak ada seorang pun yang
menghendaki keluarganya rusak dan berantakan. Tidak ada orang yang ingin rumah
tangganya hancur dengan mengenaskan. Setiap orang berharap kehangatan keluarga.
Keluarga yang diliputi kebahagiaan, memunculkan kreatifitas, menjunjung tinggi
budi pekerti, menghargai potensi, menaati tatanan Ilahi, mengikuti tutunan Nabi
serta menghadirkan kontribusi.
Semua keinginan tersebut tidak melimpah dengan begitu saja.
Perlu proses berjuang dan belajar bersama antara suami dan istri. Sebuah konsep
yang dalam istilah Cahyadi Takariawan sebagai wonderful family.
Menghadapi kehidupan keluarga harus bersiap dengan kemelut
yang berulang. Jangan dikira keluar dari satu masalah tidak ada masalah
lagi. Jalan masih panjang, berbagai peristiwa kehidupan masih akan sangat
mungkin dijumpai. Guna mengurai beragam persiapan agar meraih sakinah mawaddah
wa rahmah, di buku ini terdapat sepuluh catatan bagi pasangan suami-istri. Apa saja? Tunggu kelanjutannya.
---bersambung---
Identitas buku
Judul: Wonderful Family; Merajut Keindahan Keluarga
Penulis: Cahyadi Takariawan
Penerbit PT Era Adicitra Intermedia
Tebal: 250 hlm.







0 komentar:
Posting Komentar