Senin, 13 Mei 2019

Ternyata Ada Banyak Cara Membenahi Perilaku Anak

Mungkin tidak semua orang berkesempatan secara khusus belajar cara mendidik anak. Namun setelah menikah, orang tua dituntut memiliki keterampilan mengasuh dan mendidik anak.

Agar tidak menjadi orang tua yang salah mendidik, perlu terus belajar, bertanya, membaca dan memperbaiki diri.
Buku 500 Cara Membenahi Perilaku Anak membantu para orang tua untuk memilih respon positif ketika menghadapi bermacam tingkah pola si kecil.

Tiap anak memiliki karakter masing-masing. Perlu pendekatan yang boleh jadi tidak sama antara satu anak dengan anak lainnya. Dan orang tua mesti mengenali karakter anak dengan baik.

Apa sich perilaku anak yang paling sering membuat orang tua emosi?
Suka berantem, minder, penakut, agak mau ikut aturan, atau mudah marah. Kayaknya kalau mau dilist lumayan banyak.

Namun ada satu hal yang perlu dipahami orang tua bahwa perilaku buruk tersebut dapat diperbaiki. Dan terkadang bukan karena anak tersebut 'nakal' melainkan keterbatasan anak dalam mengekspresikan keinginan atau pendapatnya.

Orang tua diharapkan memahami kondisi sebenarnya dari masing-masing perilaku anak. Ada 10 perilaku anak yang dibahas di buku setebal 364 halaman inu yakni pemarah, gemar berkelahi, suka merajuk, susah tenang, tidak ikut aturan, susah tidur, penakut, kurang percaya diri, susah berkonsentrasi, serta anak yang sedang belajar bicara. Dengan masing-masing 50 cara pada tiap perilaku.

Sebagai contoh misalnya bagaimana membenahi perilaku anak yang kurang percaya diri.
Sejatinya, rasa percaya diri bukan bawaan lahir tapi bertumbuh seiring usia. Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kepercayaan diri anak diantaranya kondisi keluarga, pola asuh, serta perspektif lingkungan.

Anak yang bersifat pemalu bukan berarti ia tidak memiliki rasa percaya diri. Ia tetap bisa mengungkapkan pendapatnya atau tampil di hadapan umum.

Untuk itu, beberapa cara menumbuhkan percaya diri anak terkait pemahaman orang tua terhadap anak. Seperti menerima anak apa adanya, tidak perlu membandingkan anak, mendengar pendapat anak, atau orang tua juga bisa salah.

Beberapa bagian berupa aksi bersama yang dilakukan orang tua bersama anak. Contohnya menata kamar. Anak dapat belajar mengambil keputusan dengan meletakkan barang-barang di kamar sesuai keinginannya. Sembari orang tua bertanya tentang keputusan sang anak tersebut.

Cap kaki dan tangan, album foto, serta kenal diri adalah aksi referensi lainnya. Penjelasan masing-masing aksi bisa baca langsung di bukunya ya.

Menurut saya, aksi atau aktifitas bersama orang tua dan anak tersebut tidak hanya fokus membenahi perilaku tertentu. Namun juga bermanfaat untuk mengembangkan berbagai kecerdasan anak. Dengan aksi menggambar ekspresi, anak akan belajar mengenali kondisi perasaan dirinya dan orang lain. Hal ini mengasah sisi kecerdasan emosional anak. Bonusnya adalah, dengan melakukan aktifitas bersama akan tumbuh kedekatan orang tua dan anak. Manfaat sekali ya!

Karena pembahasan buku memang dibuat poin per poin maka membaca bukunya bisa cepat selesai, tapi prakteknya yang butuh waktu lebih lama.

Saran saya, orang tua bisa mencoba memperbaiki salah satu perilaku anak dengan 50 langkah yang direkomendasikan pada buku ini. Jika telah berhasil, bisa melanjutkan perbaikan perilaku lainnya.

Cara-cara yang ada tentu saja hanya akan berhasil jika ada kerjasama ayah dan ibu sebagai tim yang solid. Butuh waktu beradaptasi baik orang tua maupun anak dalam mempraktekkan kebiasaan baru. Tidak perlu terburu-buru. Terpenting mau memulai pembenahan.

Sejak pertama melihat buku ini, saya langsung suka. Sampul buku terkesan 'lembut' dan bersahabat. Tampilan isi buku  nyaman dibaca dengan variasi huruf yang dicetak berwarna. Buku rekomendasi untuk para orang tua anak-anak milenial.

* * *
Identitas Buku
Judul: 500 Cara Membenahi Perilaku Anak
Penulis: Kusumastuti
Penerbit: Bhuana Ilmu Populer
Cetakan: 1 tahun 2019
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

RUMAH BACA AL-GHAZI

RUMAH BACA AL-GHAZI